Tepat pada hari ini, Indonesia merayakan hari kemerdekaannya. Tepat 76 tahun lalu, sang proklamator Ir. Soekarno dengan lantang membacakan teks proklamasi yang menandai kemerdekaan dan pembebesan dari para penjajah. Sang proklamator pernah mengatakan bahwa perlawanan bangsa saat itu lebih mudah karena melawan bangsa lain. Dari segi fisik, rambut, kulit hingga bahasa pun berbeda. Namun, Presiden pertama Indonesia itu bergumam bahwa kedepan perlawanan kalian akan lebih sengit karena melawan bangsa sendiri yang dari segi fisik seperti warna rambut, kulit sampai bahasa pun sama dengan kita, sulit dibedakan.
“Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”
Ir. Soekarno
Jika kita buka pemberitaan di media sekarang sebagian besar adalah kabar sedih, kriminalitas, kesenjangan sosial, konflik persaudaraan, kemiskinan, yang kesemuanya tidak datang dari luar negeri, namun datang dari negeri sendiri. Semua tentu berpangku tangan untuk sama-sama membangun kerangka bangunan peradaban selama 76 tahun ini. Namun ada saja oknum yang bersebrangan mencari keuntungan dan membuat pengerjaan bangunan menjadi mandek, berjalan perlahan bahkan nyaris berhenti ditengah jalan.
Namun dibalik itu semua, pernah dilahirkan dinegeri ini. Beberapa sosok tangguh, ada yang sama-sama memperjuangkan kemerdekaan indonesia, ada yang memulai dari era terbentuknya negeri ini dan ada juga yang memulai di fase-fase terpuruknya negeri ini. Mereka pernah menduduki jabatan strategis di negara ini, bahkan salah satu tokoh nya dijuluki sebagai ‘Presiden yang Terlupakan’. Daripada penasaran langsung saja simak penjelasan berikut .
Mohammad Natsir
Bapak Mohammad Natsir, lahir di Alahan Panjang, Solok, Sumatera Barat. Pernah mengenyam pendidikan di Bandung, kegemarannya berorganisasi dimulai sejak MULO. Karir beliau terus memeuncak hingga menjadi beberapakali menjadi menteri dan terakhir menjadi Perdana Menteri. Ada cerita menarik, salah satu guru besar Universitas Cornell saat itu bertemu dengan Pak Natsir tampak kaget, ” Ia (Pak Natsir) memakai kemeja bertambalan, sesuatu yang belum saya lihat diantara pegawai pemerintahan manapun” ujar sang guru besar.
Sjafruddin Prawiranegara
Beliau lahir di Serang Banten, pada 28 Februari 1911. Beliau dijuluki sebagai ‘Presiden yang terlupakan’, maklum dalam daftar Presiden RI, Sjafruddin tak tercantum meski sempat menjabat Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Setelah Indonesia Merdeka, Beliau sempat menjabat menteri keuangan, perdana menteri, wakil perdana menteri dan Gubernur Bank Indonesia. Sjafruddin diakui sebagai sosok yang amanah memegang kesetiaan negara. Pada suatu ketika Istri beliau Tengku Halimah menerima gaji sang suami. Namun alangkah kagetnya sang istri pasalnya gaji yang tak seberapa itu harus dipotong setengah. Itu sebagai akibat kebijakan menteri keuangan yang tak lain adalah suaminya, Sjafruddin. Setengah bagian dipinjamkan kepada negara yang saat itu sedang kesulitan dana. Kebijakan kontroversial itu disebut “Gunting Sjafruddin”.
Diatas adalah sedikit contoh pernah ada sosok yang amanah pernah menduduki posisi strategis dinegeri ini. Hanya sedikit contoh yang bisa admin gambarkan dalam tulisan ini. Namun intinya dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 76 mari kita sama-sama menjadi pribadi yang lebih baik lagi,dan menyadari bahwa dulu ada Tokoh yang berintegritas di negeri ini. Semoga kita selalu dikuatkan ditengah situasi saat ini! Salam Tebengin !
sebenarnya masih banyak tokoh lain yang punya integritas sama, jika teman-teman mau silahkan beri komentar dibawah !
.
.
Dirgahayu RI ke 76 !!
Mau tau lebih dekat tentang kami ? silahkan ke https://tebengin.com/
Ada yang mau ditanyakan terkait layanan kami ? hub wa.me/085892340917
sumber : ebook “Orange Juice For Integrity” diterbitkan oleh Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Authors : wibisono_kunto (Hipster Tebengin.com)